Mengutip Coinpedia, seorang anggota komunitas bernama Mr. Spock menyebutkan tiga faktor utama keterlambatan listing. Pertama, tata kelola Pi Network masih terpusat di tangan tim inti, sehingga dianggap belum sepenuhnya terdesentralisasi. Kondisi ini membuat Pi sulit masuk ke bursa global besar seperti Binance dan Coinbase.
Kedua, Pi Network belum mencapai tahap Open Mainnet sepenuhnya. Sebagian besar aktivitas masih di Testnet, dengan hanya sebagian kecil pengguna yang mengoperasikan node aktif di Mainnet. Tim inti juga baru-baru ini meminta pengguna segera menyelesaikan KYC dan migrasi.
Ketiga, utilitas token Pi di dunia nyata dinilai minim. Beberapa elemen ekosistem seperti hadiah referral, pendapatan validator, dan bonus partisipasi awal belum terdistribusi ke dompet pengguna meski telah diumumkan.
Kurangnya komunikasi jelas dari tim inti disebut memicu kebingungan, spekulasi, dan frustrasi di kalangan pendukung. “Tim inti Pi harus bertindak sebagai pemimpin, bukan sekadar visioner,” kata Mr. Spock di platform X.
Awal pekan ini, harga Pi sempat menyentuh US$0,33 sebelum rebound 7% menjadi US$0,39, dengan volume perdagangan harian mencapai US$88 juta. Sentimen pasar disebut analis masih cukup optimistis meski proyeksi jangka panjang bergantung pada perkembangan ekosistem dan strategi tim inti.
0 Komentar