Refleksi 756 Tahun Kabupaten Sumenep: Pemuda, Budaya, dan Arah Pembangunan


SUMENEP - Peringatan 756 tahun Kabupaten Sumenep bukan hanya momentum sejarah, tetapi ajakan untuk menengok ulang arah perjalanan daerah bertuah di ujung timur pulau madura, Sumenep tumbuh dari tradisi kerajaan, budaya maritim, dan spiritualitas pesantren yang membentuk karakter masyarakat yang religius, tangguh, dan terbuka, identitas ini adalah modal strategis, bukan sekadar romantisme sejarah.

Namun modal budaya membutuhkan akselerasi kebijakan, tantangan hari ini tidak lagi sekadar menjaga tradisi, tetapi memastikannya relevan dalam dinamika ekonomi modern, di tengah percepatan digitalisasi, pertarungan sumber daya global, dan kompetisi antarwilayah, sumenep harus menempatkan warisan budaya sebagai basis inovasi bukan kemudian menjadi beban masa lalu.

Di titik inilah pemuda menjadi aset berharga, Generasi muda Sumenep harus hadir dengan energi kreatif, literasi digital, dan keberanian bermimpi, mereka bukan hanya pewaris sejarah, tetapi arsitek masa depan. Peran pemerintah dan institusi pendidikan termasuk pesantren adalah memastikan ruang tumbuh bagi pemuda agar bisa menuangkan ide dan gagasan untuk masa depan sumenep, diyakini atau tidak pemuda memegang peran penting terhadap nasib kabupaten sumenep di masa depan.

Arah pembangunan Sumenep ke depan harus menegaskan tiga pilar : penguatan identitas budaya, pemberdayaan pemuda, dan pemerataan pembangunan terutama darat dan kepulauan, dari keraton hingga pulau-pulau, dari sentra perikanan hingga desa wisata, pembangunan harus berakar pada potensi lokal dan berpihak pada kesejahteraan rakyat. 

Momentum 756 tahun harus dibaca sebagai panggilan koreksi, Sumenep tidak cukup hanya membanggakan sejarah ia harus berani menata masa depan dengan visi yang lebih tegas dengan pembangunan berbasis budaya, teknologi, dan kemandirian ekonomi rakyat. Pemuda tidak boleh hanya menjadi penonton peradaban mereka harus ditempatkan sebagai subjek pembangunan didukung kebijakan yang berpihak pada kreativitas, keberanian, dan ilmu pengetahuan.

Sumenep telah dianugerahi sejarah yang panjang, tugas hari ini ialah memastikan perjalanan berikutnya tidak lagi ditopang nostalgia, tetapi oleh strategi, keberanian, dan kepemimpinan yang memihak rakyat dan generasi masa depan.

Posting Komentar

0 Komentar