SUMENEP - Peran mahasiswa tidak lagi sebatas belajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa dampak nyata bagi masyarakat. Melalui semangat inovasi dan kepedulian sosial, mahasiswa berperan aktif menghadirkan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Berangkat dari semangat tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bahaudin Mudhary Madura (BEM KM UNIBA Madura) melaksanakan kegiatan “BEM Berdampak” di Balai Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Madura, pada hari Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini didukung oleh Kemendikbudristek RI ini mengusung tema “Inovasi Teknologi Pendeteksi Dini Bencana Alam untuk Ketangguhan Masyarakat Desa”, sebagai langkah konkret mahasiswa dalam mendukung kesiapsiagaan dan mitigasi bencana berbasis teknologi sederhana namun efektif.
Inovasi Mahasiswa untuk Kesiapsiagaan Bencana
Sumenep merupakan salah satu wilayah di Madura yang memiliki potensi risiko bencana seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor akibat kondisi cuaca ekstrem. Menyadari pentingnya upaya deteksi dini, tim BEM KM UNIBA Madura yang terdiri dari mahasiswa lintas disiplin ilmu berinovasi menciptakan alat pendeteksi bencana alam berbasis sensor. Dengan bimbingan para dosen — Nurul Hidayat, Ahmad Zuhri, Mohammad Hasan Firdaus, mereka merancang sistem pendeteksi dini yang mampu memberikan peringatan visual dan suara ketika terdeteksi potensi bahaya alam di sekitar wilayah desa. Teknologi ini dirancang agar mudah digunakan oleh masyarakat desa dan dapat membantu pemerintah desa dalam mengambil langkah cepat sebelum bencana terjadi.
Edukasi dan Kolaborasi untuk Ketahanan Desa
Tak hanya fokus pada pengembangan alat, kegiatan BEM Berdampak ini juga menghadirkan pelatihan dan sosialisasi bagi warga setempat. Melalui pendampingan langsung di Balai Desa Marengan Daya, masyarakat diberikan pemahaman mengenai cara kerja alat pendeteksi, langkah-langkah mitigasi, serta pentingnya kolaborasi antarwarga dalam menghadapi situasi darurat.
Kegiatan yang juga didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Kemendikbudristek RI) ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa mampu menghadirkan inovasi yang tidak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga berdampak langsung pada keselamatan masyarakat.
"Kami sangat mengapresiasi upaya mahasiswa UNIBA Madura dalam menghadirkan inovasi teknologi untuk ketangguhan desa. Ini adalah contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat," kata Untung Sugiono, Kepala Desa Marengan Daya.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan mempromosikan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan bencana," tambah Wakil Presiden Mahasiswa UNIBA Madura.
Dengan semangat gotong royong, kolaborasi, dan inovasi, BEM KM UNIBA Madura menunjukkan bahwa mahasiswa adalah garda terdepan dalam membangun desa tangguh bencana — desa yang tidak hanya siap menghadapi alam, tetapi juga mampu bangkit bersama melalui kekuatan ilmu dan teknologi.
0 Komentar